Periksa telinga spesialis THT, selalu sakit parah ketika terbang, ke bandung pun SAKIT, kronis


Search timpanogram

Alasan cek telinga ke spesialis tht tidak lain karena masalah telinga bertahun2 dr sejak awal naik pesawat terbang setiap mau landing selalu suakit luar biasa, sampe gak bisa ngapa2in. Ke bandung/garut pun kemarin berasa banget, kalo naik telinganya berasa nutup/buka, pas turun berasa sakitttt, ya ga sesakit terbang tapi sakit juga. Nah, takutnya nanti ketika terbang trus Sitta nangis2, akunya juga kesakitan, gawat deh, aku gak bisa gendong2 sitta dong, jadi memutuskan utk langsung cek ke tht yang rada bagusan. Setelah search di gugel, hermina bekasi & mitra keluarga bekasi gak ada dokter tht perempuan, search gugel akhirnya berlabuh di rs SS Medika.

Bikin jadwal by WA, minta jadwal dr perempuan dapetlah dr Susana dari jam 11-17 di hari sabtu.

Pertama, cek fisik di dr Susana di RS SS Medika Salemba menggunakan sejenis kamera yang dimasukkan ke telinga, gak sakit, trus di layar keliatan isi telinga, dokter bilang ada kotoran tapi masih normal, paling karena kedorong akibat suka dikorek2 waktu bersihin. Trus gendang telinga juga normal. Kanan dan kiri selesai dicek, lanjut cek hidung, agak mampet nih katanya, di layar tampak ingus sedikit, tapi aku sih gak berasa. Lanjut lagi cek tenggorokan, disuruh bilang aaa, amandel kanan kiri diliatin, normal aja, lanjut ke pemeriksaan kedua

Cek fisik telinga

Cek timpanografi di ruang berbeda dengan petugasnya, katanya sih yang cek disitu kebanyakan anak2, menggunakan sebuah alat yang ketika dimasukkan akan berasa penuh telinganya trus terdengar suara tut tut dengan berbagai nada. Rasanya ketika alat dimasukkan ya mirip sewaktu pesawat mulai take off, semacam ada perubahan tekanan aja, gak sakit. Setelah dicek kanan kiri, diminta tunggu dulu depan ruang dokter, dokternya yang akan jelasin.

Tipe AD, tinggi sekali, normalnya di 0.5

Hasil timpanografi memang telingaku bermasalah sekali, tipe AD, sedihnya dokter bilang ini sudah berlangsung lama, kronis dan ‘nothing we can do’, paling ketika mau terbang minum panadol ijo utk mengurangi nyeri, hufft.. Penyebabnya, biasanya ketika kecil sering pilek, coba tanya mama kata dokternya. Jadi inget yah, walau sekedar pilek ga boleh remeh temeh, cegah pilek sejak dini. Atau kelainan tulang/struktur telinga. Bisa baca sendiri di google kata dokter sih untuk penjelasan lengkapnya.

Tipe Ad, puncak lbh tinggi, biasanya menunjukkan tekanan yg berlebih di telinga tengah, muncul pada dislokasi tulang pendengaran, kekakuan membran timpani
Sumber https://www.google.com/amp/s/hennykartika.com/2007/12/13/timpanometri/amp/

Intinya memang penyakit telingaku ini sudah lama, kelewat lama, kronis, gak bisa diperbaiki, hanya memang bisa dicegah sakitnya sebelum terbang dengan minum obat. Penyebabnya masih belum jelas, bisa macam2, yang bisa dilakukan ya mencegah pilek pada Sitta sejak dini, mudah2an struktur telinga Sitta juga gak ada yang aneh2, nanti kalau dia diajak terbang baru akan ketahuan apakah dia sakit di telinganya atau gak, yang pasti sakit telinga ini bukan karena kotoran telinga ya karena sudah dicek dengan kamera ga ada kotoran berlebihan. Obat lain dikasih semprot hidung biar gak mampet, semacam obat mampetnya Sitta he he.

Ini ajalah, agak buru2 postingnya biar gak lupa, kaya postingan hamil sampai lahiran sampai udah Sitta setahun ga nambah2 juga. Sebetulnya pengen lebih jelasin karena kita juga rekam video cek fisiknya, tapi apalah daya, kasur manggil2. Btw kalo ada yang masalahnya sama, aku pernah post cara menyembuhkan sakit telinga ketika di dataran tinggi, tutup hidung dengan tangan, mulut tutup rapat, hembuskan napas sekenceng2nya sampai udara terpaksa keluar lewat telinga & telinga terbuka, sembuh deh tp perjuangan.

Yang kutakutkan tidak lain adalah jika hal ini terjadi pada Sitta, hiks.. Semoga gak ya nak, sehat2 anakku..

Leave a comment